Kami beberapa bulan ini sedang senang dengan yang namanya ikan koi. Ikan koi ini adalah sejenis ikan mas, tapi memiliki warna-warna yang indah jika dilihat dari atas. Maka dari itu kami memelihara ikan-ikan koi ini di sebuah kolam kecil di depan rumah.
Ternyata memelihara ikan koi tidak mudah, terutama di daerah pegunungan (rumah kami di gunung :D). Hawa dingin ternyata membuat ikan koi menjadi menurun kesehatannya dan mudah terserang penyakit. Pada awalnya banyak sekali ikan koi yang mati di kolam kami :(. Kami membeli ikan koi yang masih kecil (Rp. 10.000 dapat 5 ekor). Dan banyak sudah ikan koi kecil yang mati karena kami tidak tahu cara memeliharanya…… Banyak sekali membaca literatur di internet lalu dicoba diimplementasikan…. gagal…. baca lagi, nanya orang lagi, … baca lagi diimplementasikan dan begitu seterusnya. Akhirnya sekarang bisa memelihara ikan koi yang lebih besar 😀 (setelah yang kecil pada mati), sekarang sudah bisa memelihara ikan koi yang Rp. 15.000 sampai Rp. 20.000 per ekor 😀 (koi dengan panjang 10-15 cm dengan kualitas kurang bagus) atau yang harganya sampai Rp. 100.000 per ekor (koi ukuran 20 cm-an, dengan kualitas bagus).
Kesehatan ikan koi memang akan lebih stabil di saat musim panas. Koi akan aktif berenang kesana kemari dengan gerakan yang tenang. Ciri-ciri ikan koi yang sakit diantaranya adalah (bisa terjadi semuanya atau salah satu):
- suka berada di dasar kolam
- tidak mau makan
- bisa ada luka di tubuhnya (biasanya merah-merah)
- insang atau ekor yang rusak/pecah
- bisa ada sisik yang terbuka
- bisa ada serabut halus (jamur)
- berenang dengan cepat meliuk-meliuk dan bahkan melompat ke atas (ini biasanya karena gatal atau ada kutunya)
- bisa jadi keracunan amonia dan nitrit (ini kalau kebanyakan kotoran ikan yang tidak terserap filter akan membusuk dan menghasilkan amonia yang berlebihan dan meracuni ikan, keracunan amonia juga dapat menyebabkan kondisi tubuh koi menurun dan mudah terserang penyakit…atau bahkan mati, tanda-tandanya badannya menjadi semu coklat tipis)
Sebenarnya ikan koi adalah ikan yang tidak gampang mati, asalkan kita rajin mendeteksi kesehatannya :). Ikan koi sangat bersahabat. Tidak suka melukai ikan lain. Ikan koi sebenarnya juga ikan yang ceria dan doyan makan :D….
Hal-hal yang diperlukan dalam pemeliharaan ikan koi:
- ikan koi adalah ikan arus deras…. jadi sebaiknya ada pancuran ataupun hasil air hasil filtrasi yang mengucur untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air
- bisa juga memakai aerator (pompa udara untuk menghasilkan gelembung)
- ikan koi tidak terlalu tahan suhu dingin, maka usahakan suhu air bisa diantara 24 derajat celcius sampai 28 derajat celcius. Mempertahankan suhu dapat dengan berbagai cara, misalnya kolam yang tidak terlalu sedikit volume airnya sehingga perubahan suhu tidak terlalu ekstrim, atau tambahkan heater (pemanas kolam)… jadi kalau suhu sedang dingin ikan-ikan koi bisa tidur di dekat heater (pernah punya pengalaman ikan koi yang sudah lucu-lucu mati dan tinggal 2 karena heater pecah :(. Jadi pada kesetrum :(. Karena air pancurannya malah mancur keluar kolam (bola hiasannya macet), sehingga air kolam berkurang banyak dan heater-nya kurang air dan pecah :(…..), jika memilih heater, pilih heater dengan kaca tebal, saat ini saya pakai heater yang kacanya tebal, pernah juga kehabisan air, dan heater tidak pecah :).
- Koi sangat doyan makan :D, kalau gendut pasti lucu-lucu, hanya saja kalau dikasih banyak makan maka harus rajin membersihkan kotorannya yang tidak tersedot filter air, karena kalau terlalu banyak dibiarkan akan menimbulkan amonia dengan kadar tinggi. Kalau koi terlalu gemuk juga tidak baik seperti manusia yang terlalu gemuk :D. Ikan koi biasanya makan sehari 2 kali, pagi dan sore.
- Kolam harus memiliki filter air…. air yang cocok untuk ikan koi bukan berarti air yang terlihat jernih tapi air yang bersih dari amonia, PH cenderung stabil, tidak mengandung zat-zat berbahaya, misalnya kaporit, dan tidak ada terlalu banyak mikroba atau bekas tumbuhan yang membusuk (lumut mati misalnya) karena akan menimbulkan penyakit jamur.
- Kolam sebaiknya terkena sinar matahari…. tapi tidak terkena air hujan (jika sedikit saja terkena air hujan masih tidak apa-apa), karena air hujan juga dapat menyebabkan penyakit bagi koi, terutama jika filter air yang digunakan tidak bagus dan air hujan mengandung banyak zat yang tidak bersahabat dengan ikan koi, misalnya air hujan yang turun dari genting yang kotor.
- Kolam sebaiknya berdinding halus agar tidak melukai koi, jika tidak maka biarkan berlumut agar jika koi menggesek-gesekkan badannya tidak melukai koi.
- Sebaiknya tidak terlalu banyak ornamen dalam kolam
- Sebaiknya juga tidak terlalu banyak tumbuhan air di dalam kolam….secukupnya saja agar tidak banyak menimbulkan kotoran tumbuhan yang busuk
- Untuk pencegahan penyakit setiap mengganti air tambahkan garam kolam (harga satu bungkus Rp. 3000), dan obat jamur dengan dosis untuk pencegahan (kolam saya volume airnya 77 lt, biasanya garam kolam sekitar 1 sendok makan dan obat jamur sekitar satu sendok makan (bisa menggunakan acrivlafine plus, harganya Rp. 5000 untuk botol kecil))
- Untuk mencegah kutu, bisa dengan menggunakan abate secara bertahap (bergantung durasi habisnya abate), gunakan setengah dosis abate agar tidak meracuni ikan, usahakan abate diletakkan di tempat yang tidak bisa dijangkau ikan koi, agar tidak dimakan, misalnya di bagian atas pancuran, atau abate dibungkus kain dan dimasukkan ke kolam, kalau di kolam saya dengan volume 77 liter maka saya menggunakan setengah sachet abate 10 gram yang biasanya digunakan untuk 100 liter air satu sachet-nya
- Menguras air kolam juga harus secara bertahap, bergantung pada volume air pada kolam, semakin kecil maka akan semakin sering menguras air. Jika menguras air jangan langsung diganti air, tapi sisakan air lama sebanyak minimal 50%, kecuali jika air bekas pengobatan atau air yang berpenyakit menular bagi ikan. Lalu tambahkan air lagi sebanyak 50%.
- Membersihkan filter air juga harus secara berkala, bergantung dari besarnya kolam dan kemampuan filter
- Membersihkan sisa makanan (pelet) ikan yang tidak dimakan oleh ikan sesegera mungkin (biasanya 5-15 menit tidak dimakan ikan).
- Sebaiknya ikan koi di dalam kolam tidak terlalu banyak, karena akan membuat penurunan kesehatan koi jika terlalu banyak ikan di dalam kolam. Misalnya kolam saya ukuran 120x46x14 (cm) atau sekitar 77 liter maka paling hanya diisi 4 sampai 7 ekor ikan koi ukuran 10 cm sampai 15 cm
- Koi sering melompat, jadi usahakan jarak antara air dan permukaan kolam lumayan tinggi, atau berikan saja tambahan pembatas fiber. Kalau sudah melompat dan jatuh ke tempat yang kasar, maka koi bisa terluka dan mati, kalaupun hidup maka dapat menyebabkan koi terserang penyakit, jadi setelah jatuh ke tempat yang kasar, sebaiknya koi diberikan obat luka seperti lukastop.
Penyakit yang paling sering menyerang koi adalah kutu dan parasit, jamur, luka, dan sisik yang terbuka. Jika koi terkena penyakit ini maka sebaiknya ikan yang sakit dikarantina (dipisahkan dari yang sehat, walau kemungkinan yang lain juga sudah tertular). Tempat karantina harus ada filter air, pompa udara (aerator) untuk memenuhi kadar oksigen, dan heater (penghangat) untuk menjaga suhu. Ambil bagian filter air yang berupa Zeolit (Zeolit biasanya digunakan untuk mengurangi kadar amonia dalam air) dan karbon aktif, cukup gunakan kapas filter beberapa lapis. Lalu gunakan:
- KutuBlas sachet (harganya Rp. 10.000 per sachet), satu sachet 3 gram untuk 2000 lt air (kalau dikolam saya, jadinya dibagi 30 bagian :D, sekali penggunaan hanya 1 bagian). Ini hanya digunakan sampai kutu hilang, durasi paling pendek adalah 1 hari sekali, dan durasi paling panjang adalah 2 hari sekali. Tidak disarankan sering digunakan, untuk pencegahan paling 1 minggu sekali dengan dosis lebih rendah. Pemakaiannya dicampur air dulu di sebuah wadah, diaduk, dan baru dimasukkan ke kolam. Ini adalah obat pembasmi kutu untuk ikan koi (kutu biasanya masuk ke bawah sisik dan kulit ikan koi). Gunakan sesuai dosis. Ciri-ciri kutu sudah hilang adalah ikan sudah dapat berenang normal (tidak meliuk-liuk dan melompat-lompat keluar air). Sebaiknya diberikan di atas jam 5 sore.
- Biotik sachet (harganya Rp. 9.500 per sachet), satu sachet 5 gram untuk 500 lt air (kalau dikolam saya, jadinya dibagi 6.5 bagian, sekali penggunaan hanya 1 bagian). Ini hanya digunakan sampai penyakit hilang (jamur, sisik terbuka), jika ikan sudah terlihat lincah berenang, lukanya sudah mulai sembuh, dan sudah banyak makan, maka hentikan obat ini. Obat ini tergolong keras :D. Bahkan sarannya maksimal hanya sampai 3 kali penggunaan saja untuk pengobatan. Durasi paling pendek adalah 1 hari sekali, dan durasi paling panjang adalah 2 hari sekali. Tidak disarankan sering digunakan. Obat ini akan menyebabkan banyak gelembung dari lendir ikan yang keluar untuk pertahanan tubuh ikan, dan tubuh ikan dapat menjadi merah. Berikan sesuai dosis obat. Cara penggunaan adalah obat dicampur air di suatu wadah, diaduk, lalu baru dimasukkan ke dalam kolam. Sebaiknya diberikan di atas jam 5 sore.
- LukaStop (botol paling kecil harganya Rp. 7.200), bentuknya botolan, ada yang ukuran besar dan ada yang ukuran kecil. Ini adalah obat untuk menyembuhkan luka pada ikan. Dosisnya 20 tetes (kurang lebih 1 mili liter) untuk 75 lt air untuk pengobatan. Untuk pencegahan dosisnya 20 tetes (kurang lebih 1 mili liter) untuk 100 lt air. Durasi penggunaan adalah sehari sekali. Sebaiknya juga diberikan diatas jam 5 sore.
- Pelet Biovit (botol paling kecil harganya sekitar Rp. 7000), pelet ini digunakan untuk menambah nutrisi dari dalam tubuh koi (tentu saja kalau koinya masih mau makan). Berikan sedikit saja dipagi hari untuk koi yang sakit. Atau bisa juga untuk pencegahan diberikan seminggu sekali. Jangan terlalu banyak dosisnya. Segera angkat dari kolam jika dalam 5 menit tidak dimakan oleh ikan. (update 18 September 2014, kemarin (beberapa bulan lalu) Biovit saya beli dari toko ini http://aquaticfood.blogspot.com/2013/04/jual-pelet-ikan-hias-khusus-ikan-sakit.html atau http://makanankoiku.blogspot.com/ karena nomer kontaknya sama saja hehe :D… kemarin saya beli biovit 2 kg karena di Bandung sedang pada habis.)
O iya satu lagi, kalau baru membeli ikan koi, jangan langsung dicampur dengan yang lain. Karena bisa jadi koi ini membawa penyakit (pengalaman dan semua koi yang sehat jadi tertular 😦 ). Karantina dulu, lalu tunggu hingga 1.5 minggu sampai 2 minggu apakah koi memang benar-benar sehat. Jika memang benar-benar sehat, maka baru campurkan dengan ikan koi lain yang sehat.
Jangan pernah meletakkan ikan koi pada bak di tempat panas yang terkena sinar matahari langsung tanpa filter dan pancuran atau aerator (gelembung udara). Ini akan menyebabkan ikan koi mati lemas. Jika ikan koi lemas, P3K untuk ikan koi yang lemas adalah memegang ikan koi dalam keadaan miring, biarkan mulutnya masih di udara, dan katup insangnya di dalam air beserta badannya. Hal ini agar ikan dapat mendapatkan oksigen lebih. Lakukan selama 10-20 menit sampai ikan sudah kuat di dalam air, dan jangan tambahkan obat-obatan ikan sampai ikan benar-benar kuat (biarkan miniman sehari tanpa obat). Cara ini bisa berhasil jika ikan tidak terlalu lemas. Ini pernah kami lakukan ketika menyelamatkan salah satu ikan yang kesetrum heater yang pecah.
Memilih ikan koi yang sehat sangat penting. Ciri-ciri ikan koi yang sehat:
- Ikan berenang dengan lincah.
- Sirip ataupun ekor tidak ada yang rontok atau pecah-pecah.
- Tidak banyak membuat gerakan meloncat dan meliuk-liuk.
- Tidak ada luka di tubuhnya.
- Sisiknya tidak ada yang mengap, atau terbuka ke atas.
- Warna normal, tidak merah-merah karena luka.
- Jika ikan sudah pernah terjatuh ke tanah, maka ada kemungkinan ikan terluka, maka bisa menggunakan perawatan menggunakan lukastop.
Perawatan untuk ikan koi yang baru beli:
-
-
- Jika memiliki kolam untuk karantina, maka sebaiknya dikarantina, jangan digabungkan dengan ikan yang sehat.
- Jika tidak ada kolam karantina, maka bisa juga langsung dicampur dengan yang sehat dengan beberapa perlakuan khusus terlebih dahulu.Perlakuan khusus yang perlu dilakukan adalah:
- Sebelum ikan baru masuk ke kolam, maka berikan pencegahan dengan memberikan acrivlafine plus, lukastop, dan abate, semuanya diberikan dengan dosis pencegahan. Jika perlu tambahkan juga KutuBlas untuk dosis pencegahan.
- Masukkan ikan baru ke dalam kolam.Jika ikan sudah mulai beradaptasi dan mulai lincah, berikan pakan biovit untuk pencegahan.
-
Pencegahan ini diperlukan agar jika ikan baru membawa penyakit, maka tidak akan menular ke ikan sehat lainnya.
Semoga bermanfaat sharing-nya :D. Memelihara ikan koi sudah bisa :D, tinggal masih penasaran bagaimana memelihara domba 😀 (belum punya lahan sendiri untuk memelihara sendiri). Mohon doanya ya :). Aamiin.
Ini besar koi di 17 Februari 2013 , besarnya sudah hampir 2 kali lipat :), 2 ekor ikan yang dulu sempat lompat dan dimakan kucing :(, jadi diganti yang 2, jumlah tetap 6 ekor di kolam saya.
Jadi pengen punya kolam koi yang lebih besar :D, semoga terwujud jika sudah punya lahan yang besar, dan bisa punya lahan lebih besar secepatnya. Aamiin. Mohon doanya ya :).
Minggu, 17 Maret 2013
RIP Orange :(.
Seekor ikan survival salah satu dari dua ikan kami yang masih hidup waktu peristiwa kesetrum heater. Orange mati karena kepanasan ketika kami menguras kolam dan kami memindah semua ikan koi kami di sebuah bak besar, kesalahan kami meletakkan bak itu di tempat yang panas terkena sinar matahari dan agak lama, padahal tidak ada filter dan pancuran. Maafkan kami Orange, kami tidak akan mengulangi lagi 😦 (padahal udah gede 😦 …..). Kami janji akan belajar dari kesalahan kami.
Update Minggu 21 April 2013
Update 16 Mei 2013
Update 13 Juli 2014
Ikan koi kami sekarang 🙂
Update 5 Agustus 2014
RIP 7 ekor koiku :((…. karena kutinggal mudik dan mbak yang di rumah kurang tahu cara merawatnya.
Mungkin ini jawaban dari Allah, karena sebelum mudik sudah kepikiran akan membeli kolam koi baru karena koi-nya sudah gede-gede. Ternyata saya tidak diijinkan membeli kolam koi baru.
—————————————————————————————————————————
Update 10 November 2015 (Hari Pahlawan)
Ikan koiku sekarang 😀 , beberapa sudah diberikan ke teman. Karena kolamnya kecil.
Update 5 Mei 2016