Kebanggaan Dosen, Tidak Ada yang Sia-sia

Saat mengawali menjadi dosen, banyak hal sisi humanistik yang saya pelajari. Bagaimana memperlakukan mahasiswa, dan bagaimana mensosialisasikan keinginan dan niat baik demi masa depan mahasiswa. Pada awalnya banyak sekali hal-hal yang sebenarnya menyakiti saya, mulai dari dianggap ‘killer’ standar (saya pernah mengajar dan 60% kelas tidak lulus, karena perbedaan standar dan dasar yang mahasiswa kuasai bagi saya tidak layak, waktu itu saya mengajar Algoritma dan Pemrograman 2 dan basic Algoritma dan Pemrograman 1 saja mahasiswa tidak menguasai), penolakan, dan beberapa hal lainnya. Tapi suami saya selalu mendukung apa yang saya lakukan, sehingga saya kuat bertahan.

Lambat laun semua mulai terlihat…….. tidak ada yang sia-sia :). Mahasiswa saya mulai berani mengikuti lomba, terutama yang menggunakan pemrograman. Bangga rasanya dengan mereka. Dan mereka adalah mahasiswa yang pernah saya ajar pemrogramannya. Saya sering mendoktrin untuk selalu mencoba, kalau kalah kan tidak dosa. Misalnya beberapa keberanian mereka baru baru ini:

Juara 1 Nokia Hacknation Kategori DailySocial (Renisa (asisten pemrograman) dan Syifa (asisten multimedia)):

Renisa dan Syifa
Penerimaan Hadiah Juara 1 Kategori DailySocial Nokia Hacknation

 

Masuk 12 Finalist Nokia Hacknation Kategori DailySocial (Arif dan Toni)

Arif dan Toni

Lomba pemrograman Gemastik 2012….. ranking tertinggi sebelum freeze adalah 31 dari 250 peserta dari berbagai universitas di Indonesia, meningkat jauh dibanding tahun kemarin yang paling tinggi adalah 69.

Tim Gemastik Ilmu Komputer UPI 2012

Dan yang membuat saya bahagia, mereka dengan bangga memakai jaket biru mereka :D. Jaket itu saya yang menginisiasi, mencoba menyatukan perpecahan himpunan dan non himpunan. Banyak sekali konflik waktu itu……. tapi saya harus memberi contoh bahwa kita harus punya komitmen untuk mewujudkan sesuatu (beberapa kali sudah ingin menyerah sebenarnya). Waktu itu saya mengurusi pemesanan hampir 400 jaket, untuk angkatan 2011 dibantu mengumpulkan uangnya oleh koordinator 2011 (Sarah). Saya tidak mengambil sepeserpun, dan harga yang saya umumkan juga harga dari konveksinya. Hanya saja jika ada yang donasi akan dipergunakan untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu. Dari pembuatan jaket itu terkumpul donasi Rp. 1.200.000 (sekarang menjadi ada dana bantuan mahasiswa 🙂  ). Waktu pembuatan jaket pun panjang karena berbagai kendala (hampir 6 bulan). Tapi akhirnya selesai juga :D, saat ini pembuatan jaket Ilmu Komputer dikelola oleh himpunan KEMAKOM (Keluarga Mahasiswa Komputer).

Lalu ada yang ikutan Karya Tulis Ilmiah Gemastik, masuk final

Daftar Finalis Karya Tulis Ilmiah Gemastik 2012

Finalis Alvion Kategori Mobile Application (Basytian anak bimbingan skripsi Pak Yudi Wibisono (IF ITB ’94)):

BAS-IT finalis Alvion kategori Mobile Application

Keberanian mereka juga sering saya pupuk untuk berkompetisi pada saat ujian pemrograman dan event mingguan untuk iseng iseng lomba coding internal dengan menggunakan onlinejudge (DOMJudge) yang saya modifikasi biar lebih menyenangkan:

OnlineJudge (Menggunakan DOMJudge yang sudah dimodifikasi)
Kuis Alpro 2 dengan OnlineJudge

Ada juga beberapa hari kemarin seorang mahasiswa saya dulu, tiba-tiba nge-add saya, dia sekarang bekerja di Osaka Jepang. Dulu dia seorang mahasiswa yang selalu duduk di belakang tidak berteman. Lalu sampai pada saat saya memberikan tugas, dia tidak ada yang mengajak menjadi kelompok. Saya baru tahu ketika akan presentasi dan mendata kelompok, dia tidak punya kelompok. Lalu saya ajak bicara dia dari hati ke hati, apa masalah yang dihadapi, lalu saya beri waktu seminggu untuk mengerjakan tugasnya sendiri, saya bilang yang penting berjuang. Dalam seminggu itu dia mengerjakan tugasnya dan ternyata sambil memikirkan apa yang saya katakan. Saat presentasi saya pikir perjuangannya sudah bagus, walau hasilnya memang sangat minim (dokumen dan aplikasi (software)), akhirnya dia bisa mendapat nilai C. Lalu saya tidak lagi mengajar di institusi itu. Kata dia setelah itu dia sering berusaha untuk berjuang, sampai akhirnya teman-temannya mengakui eksistensinya, mengajak berkelompok dan banyak bertanya padanya. Katanya sudah bertahun-tahun dia mencari saya (mungkin tidak tahu nama lengkap saya), dan akhirnya baru kemarin ketemu di FB, dan dia berterimakasih pada saya. Terharu sekali saya dan bangga…… Memang benar, kebanggaan seorang dosen adalah keberhasilan mahasiswanya…. saya belum pernah ke Jepang…. tapi saya tahu mahasiswa saya sudah pernah kesana…. 🙂

Kebanggaan seorang dosen adalah keberhasilan mahasiswanya… semua membuat saya terharu dan termotivasi bahwa tidak ada yang sia-sia.  Para mahasiswa…. berjuanglah, keep semangat, karena sebenarnya kebanggaan seorang dosen adalah keberhasilan mahasiswanya :).

Bakti kami untuk Tuhan…….Bangsa…….. Merdeka……