Bismillah…
Minggu kemarin tepatnya hari Kamis 11 September 2014 saya memberanikan diri untuk melakukan donor darah yang baru pertama kali saya lakukan dalam hidup saya hehe :D. Awalnya saya ingin mendonor darah pada hari senin. Namun ternyata acara yang katanya mulai pukul 08.00 baru selesai pembukaan pukul 09.30 dan pada jam itu saya mesti mengajar… maka menunggu 1.5 jam menjadi sia-sia. Namun disini saya berpikir bahwa Allah tidak mengijinkan saya untuk donor darah pada hari itu. Donor darah ini adalah bagian dari acara KSR UPI berkerjasama dengan PMI.
Pada hari kamis diadakan lagi di fakultas yang dekat dengan gedung saya. Saya niatkan untuk benar-benar donor darah, karena hari itu saya sedang tidak ada kelas. Saya ke tempat donor pukul 09.30 an karena takutnya pembukaan lagi hehe :D. Pada hari ini saya juga sedang puasa sunnah hari Kamis. Pas periksa darah ditanya… sudah sarapan… saya bilang sudah (sarapan sebelum subuh, alias sahur :D)…. Karena hari-hari yang ada donor darahnya hanya hari senin, kamis, dan selasa… sedangkan selasa saya mengajar dari jam 07.00-12.00. Kegiatan donor darahnya hanya sampai pukul 12.00.
Setelah menunggu antrian sedikit lama hehe… saya akhirnya masuk juga ke bus donor darah. Banyak orang takut ditusuk jarumnya… kalau takut jangan melihat pas ditusuk… lepaskan saja… pasrahkan saja. Pas diambil darahnya sih saya gak papa :D… sambil nonton TV yang ada dengan program sinetron “kurang bermutu”. Nah giliran kabelnya dah dijepit dan dipotong. Mulailah sebuah fase yang kurang saya prediksi. Tiba-tiba hampir semua pandangan saya terang…. dan dokter/perawat di sebelah saya berkata untuk saya tidak tidur agar tidak pingsan. Saya dengar dia meminta air gula hangat ke petugas untuk saya. Saya bilang… saya puasa… lalu bingunglah dia. Saya bilang “tidak apa-apa insya Allah, saya hanya butuh sebentar untuk istirahat”. Disini mulailah sebuah perasaan yang saya rasakan. Saya berdzikir untuk tetap sadar…. saya percaya Allah akan selalu bersama orang yang berniat baik. Disini saya mulai mengalami perasaan ingat kematian…. dan merasa belum banyak hal baik yang saya lakukan… beberapa kali terasa hampir pingsan saya.
Namun tak lama, sekitar 10 menit saya merasa memiliki kekuatan. Pandangan saya sudah tidak begitu kabur. Alhamdulillah, saya meminta ijin dokter untuk turun dari bus donor. Sampai dibawah kembali pandangan saya terang lagi. Saya duduk bersandar di kursi sambil terus berdzikir… dan kembali ada perasaan mengingat mati…. saya sedikit bersedih… merasa belum banyak hal baik yang saya lakukan. Sampai akhirnya setelah beberapa saat saya kuat untuk berjalan ke gedung saya. Dan tidak mengalami pandangan kabur lagi. Kemudian melayani beberapa mahasiswa yang bimbingan dan kemudian pulang naik motor. Alhamdulillah masih hidup. Namun ternyata butuh beberapa waktu untuk memiliki stamina baik kembali. Karena hari selasa ketika mengajar… saya masih merasakan gejala darah rendah :D. Ya obatnya… makan banyak dan istirahat….
Dari pengalaman ini saya masih ingin donor darah lagi dan lagi…. namun untuk mendatang akan saya persiapkan lebih baik. Mungkin dengan sedang tidak berpuasa saat donor darah. Saya ingin merasakan lagi perasaan mengingat mati… sehingga dapat berpikir untuk terus berbuat baik yang saya bisa lakukan…
Mari berbuat baik… mari berani donor darah :).
—————————————————————————————-
Update 12 Mei 2015
Hari ini donor darah kedua saya setelah waktu-waktu sebelumnya tidak sinkron 😀 . Ternyata jika sedang sehat dan ceria serta tidak sedang puasa, setelah donor darah rasanya baik-baik saja 😀 … langsung bisa jalan kemana-mana 🙂 . Sepertinya ketika donor darah pertama saya yang hampir pingsan karena saya sedang puasa 🙂 . Yuk terus donor darah 😀 .