Akhir-akhir ini aku sangat serius membaca sejarah Inggris pada dinasti Tudor. Bahkan sering mencari film-film yang mengangkat sejarah ini. Dari cerita-cerita ini aku melihat orang-orang bangsawan di dalamnya semua tidak bahagia.
Catherine of Aragon (Istri pertama Henry VIII) meninggal karena sakit dengan semua penderitaan hidupnya (diceraikan sepihak oleh suami, diselingkuhin suami, dipisahkan dari anaknya)
Anne Boleyn (Istri kedua Henry VIII) meninggal dieksekusi dengan dipenggal karena perintah suaminya sendiri dengan tuduhan selingkuh yang tidak pernah diakuinya (usianya sekitar 29 atau 30 brapa ketika dipenggal)
Jane Seymour (Istri ketiga Henry VIII) meninggal pendarahan setelah melahirkan
Katherine Howard (Istri kelima Henry VIII) meninggal dieksekusi dengan dipenggal oleh suaminya sendiri dengan tuduhan selingkuh yang memang juga diakuinya (usianya 18 tahun saat dipenggal)
Henry VIII meninggal kena rematik gout yang sudah diderita bertahun-tahun dengan penderitaannya bertahun-tahun
Edward VI meninggan usia 15 tahun kena bronkhitis atau TBC kalau tidak salah
Lady Jane Grey meninggal usia 17 tahun, dieksekusi dengan dipenggal dengan tuduhan yang sebenarnya bukan maunya
Mary I meninggal kena kanker, yang saat meninggalnya ditinggal suami pula
Elizabeth IΒ seringΒ akan dibunuh orang sepanjang hidupnya
Fiuh, dari semua sejarah itu ternyata uang tidak menjamin kebahagiaan. Mereka kaya tapi bagi saya tidak bahagia. Tapi itulah yang sering dicari orang-orang saat ini, kebahagiaan semu yaitu uang. Banyak orang rela bekerja sampai larut malam atau korupsi, mengabaikan perhatian keluarga, keberkahan keluarga, dan masakan kasih sayang demi uang. Fiuh, kira-kira kebahagiaan macam apa yang dicari mereka?
Saya lebih bahagia dengan idealis “konyol” saya (banyak yang sudah bilang seperti ini ke saya :D), dengan cita-cita saya, dengan aktualisasi diri saya, uang adalah efek samping, bukan sesuatu yang harus diproritaskan terlalu tinggi. Hidup adalah pilihan, bagi saya penghargaan orang ke kita adalah dari cara kita menghargai orang, bukan dari uang yang kita punyai (seperti orang Indonesia kebanyakan). I love to be different :D.
So What’s About You?
Nambahin: Bahagia atau tidak hidup seseorang tidak bisa dilihat sekedar dari bagaimana orang tersebut mati.
Mungkin kalo yoga lihat film atau baca ceritanya. Pasti akan lihat kalo hidup mereka tidak bahagia. Apalagi kisah ketika mereka akan dipenggal. Mengharukan. Memang hidup seseorang tidak ditentukan cara meninggalnya. Tapi saya mencoba ambil contoh dari dari kisah di atas π dengan singkat cerita.
The six wives of Henry VIII:
Divorced, beheaded, died; divorced, beheaded, survived.
stuju.. yang penting semua imbang2 saja.. seimbang antara bermimpi dan berjalan di realitanya..
keseimbangan itu hal yg sulit diraih, kadang kita terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan.. apa2 yg berlebihan ndak bagus juga..
tudor bagus ya, haduh aku males nih nonton2 serial… kalo diturutin bisa banyak banget yg mau ditonton huehehehe… aku masih tetep ngikutin serial favorit House, MD aja π
I love House, kyaaaaaa ^o^
Idealis “konyol” yang seperti apa, Rosa? (ini yang nulis Udin atau Rosa? Bagaimana membedakan tulisan Udin dan Rosa?)
Yang nulis Rosa Pak, Udin kadang aja nulis, saya yang suka nulis gak jelas Pak :D, tapi karena blog bersama jadinya kami tidak mencantumkan yang mana Udin yang mana Rosa :D.
Idealis “konyol” pada intinya adalah melakukan sesuatu hal dengan serius dan bertanggung jawab tanpa terlalu memperdulikan uang yang dihasilkan di dalamnya Pak karena kami lebih memperdulikan yang lain. Misal, sering orang bertanya kenapa saya hanya menjadi dosen dan suami saya hanya menjadi karyawan PT kereta api yang notabene uang yang dihasilkan disana tidak banyak (Agar kami masih bisa bekerja dengan benar dan tetap masih memiliki waktu untuk keluarga dan masih berguna untuk orang lain).
Atau melakukan hal-hal yang secara standar tidak dilakukan orang sekarang (kami sangat berhati-hati dengan uang yang kami terima, apakah hak atau tidak). Dan beberapa idealis kami yang kata orang sering dianggap terlalu kaku.
Saya rasa Pak Rin juga termasuk orang yang sering dianggap orang lain punya idealis “konyol” ya Pak :D, karena menurut saya Pak Rin sangat idealis dengan profesi Bapak :).
iya ros..
aku juga suka hidup dengan idealisme ku.. meski gaji kecil ataupun dipandang sebelah mata orang lain.. but i love to be myself.. ^^
orang kadang ga setuju dengan idealisme kita.. tp gpp.. yang penting..hidup harus punya prinsip..
Setuju π kan “Me Againts The World”
saya juga setuju untuk saya yang penting kebahagiaan sejati itu berupa ketenangan, kedamaian, dan sudah cukup dalam arti sudah punya semuanya yaitu rasa puas akan hidup ini sehingga kitapun tidak merasakan lagi yang disebut keserakahan “seperti minum air laut gitu gan”
like this π
Ping-balik: Kebahagiaan Bukanlah Uang… | The Heaven's Fruits